Memahami Watak Sa’aman dalam Keluarga Gerilya: Satu Pendekatan Logoterapi Frankl (Understanding Sa’aman in Keluarga Gerilya: A Frankl Logotherapy Approach)

Abstract

The purpose of this article is to secrutinise the writing of Pramoedya Ananta Toe using the Frankl logotherapy approach, that is a method of treatment for psychology disturbance through the search for the meaning of life. Logotherapy emphasises on the importance of soul and spiritualism. Keluarga Gerilya has given readers a chance to delve into the suffering and devastation of a family during the colonial era. Through his writing, the writer succeeded in transporting his readers back to the lives and sufferings of a Dutch prisoner in Bukit Duri Prison, Jakarta, Indonesia. The characters in the story are vividly pictured and they succeeded in effectively sending across a message of human dilemma and humanity in the effort to fight the Dutch colonial shackles and regain independence for their country. The vividness of Sa’aman’s character successfully invoked the readers’ empathy for the prisoners in the camp and at the same time, appreciating the true value of humanity. By exploring the spiritual strength of Sa’aman, a freedom fighter, the readers are finally able to understand the secret for his strength and perseverance. Secrutinising this masterpiece through a psychological lens, in particular through Frankl logotherapy that revolves around the importance of meaning and purpose in life, gives opportunity to the readers to better appreciate and understand the life’s journey of a nationalist’s family.

Keywords: Spritual, suffering, Frankl logotherapy, humanistic value

ABSTRAK

Makalah ini bertujuan meneliti karya Pramoedya Ananta Toe dengan menggunakan pendekatan logoterapi Frankl, iaitu satu cara rawatan psikologi bagi mengatasi gangguan jiwa dan emosi melalui pencarian makna dalam hidup. Logoterapi amat menekankan aspek spiritual atau kerohanian. Mengikut teori ini kekuatan rohani mampu menjadikan seseorang individu yang tertawan itu terus ‘bebas’ dan tabah menjalani kehidupannya sebagaimana watak Sa’aman dalam Keluarga Gerilya, sebuah novel yang pernah menjadi teks rujukan sastera. Penulis novel telah berjaya memberi kesempatan kepada pembaca untuk menyelami penderitaan sebuah keluarga semasa menghadapi zaman penjajahan. Penulis berupaya membawa pembaca merasa sendiri penderitaan yang dialami oleh seorang insan yang telah dipenjara. Watak-watak penting yang telah berjaya digambarkan oleh pengarang dengan jelas dan mesej tentang kemanusiaan, dilema kehidupan dalam perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda telah disampaikan dengan berkesan sekali. Kesegaran watak Sa’aman mampu untuk meruntun perasaan pembaca dan memberi peluang untuk pembaca merasai sendiri penderitaan sebagai seorang tawanan yang amat menghargai nilai kemanusiaan. Dengan meneliti kekuatan spiritual atau rohani yang ada pada Sa’aman pembaca akhirnya berupaya memahami rahsia di sebalik kekuatan, semangat dan ketabahan beliau. Mengkaji novel ini dengan menggunakan pendekatan logoterapi Frankl yang bergerak di atas landasan kepentingan makna atau erti kehidupan memberi peluang kepada pembaca untuk lebih menghargai dan menikmati perjalanan hidup sebuah keluarga pejuang kemerdekaan.

Kata kunci: Kerohanian, penderitaan, logoterapi Frankl, nilai kemanusiaan