Hubungan Rakyat dan Pemerintah dalam Tradisi Lisan dari Perspektif Kepimpinan (People and Government Relationship in Oral Traditional Based on Leadership Perspective)

Abstract

Hubungan rakyat dan pemerintah adalah berkait rapat dan mempunyai hubungan timbal balas antara satu sama lain. Ungkapan “rakyat dan raja berpisah tiada” menunjukkan keakraban hubungan dua kelompok ini. Pengisahan tentang pemerintah dan rakyat banyak terlihat dalam sastera hikayat. Namun kajian ini melihat sejauh mana pandangan rakyat terhadap pemerintah dari kaca mata rakyat melalui sastera rakyat. Sastera rakyat merupakan dokumentasi masyarakat dahulu serta merupakan salah satu medium dalam melihat persekitaran yang mempengaruhi hubungan antara rakyat dan pemerintah. Masalah yang melibatkan hubungan rakyat dan pemerintah merupakan salah satu situasi yang memberi kesan jangka panjang terhadap keharmonian dan kesejahteraan negara. Justeru, persekitaran yang bertimbal balas secara aktif dan baik antara rakyat dan pemerintah membantu memelihara sistem sosial sesebuah masyarakat. Sehubungan itu, kajian ini bertitik-tolak daripada dua objektif utama, iaitu mengenal pasti hubungan antara rakyat dan pemerintah dalam cerita-cerita lisan Pahang, serta menganalisis kesan hubungan timbal balas antara pemimpin dan rakyat dalam tradisi lisan berdasarkan Teori Kepimpinan oleh Northouse (2013). Kajian analisis teks ini meneliti cerita rakyat Pahang koleksi Zakaria Hitam dengan melihat hubungan antara rakyat dengan pemimpin dalam konteks kepimpinan. Dapatan kajian memperlihatkan pengaruh kepimpinan tradisional yang memberikesan timbal balas dalam hubungan antara rakyat dan pemerintah, iaitu saling mempengaruhi dalam membentuk system sosial masyarakat. Kesimpulannya, pemimpin dan rakyat saling memerlukan dalam memastikan kelangsungan dan keharmonian negara.

Kata kunci: Tradisi lisan; Teori Kepimpinan; rakyat; pemerintah; cerita rakyat Pahang

Abstract

People-government relations are closely intertwined and reciprocal. The phrase “rakyat dan raja berpisahtiada” indicates the closeness of the two groups. The narrative of the government and the people is widely seen in the pedagogical literature. But this study looks at the extent to which the public views the government through the eyes of the people through the literature of the people. People’s literature is a document of society and is one of the mediums in looking at the environment that influences the relationship between the people and the government. Issues involving public and government relations are one of the long-term issues affecting the country’s harmony and well-being. Thus, an active and positive response between the people and the government helps to maintain the social system of a society. As such, this study draws on two main objectives, namely, identifying the relationship between the people and the government in Pahang oral stories, and analyzing the impact of reciprocal relationships between leaders and people in oral tradition based on Theory of Leadership Northouse’s (2013). This text analysis study examines the folklore of Pahang’s Zakaria Hitam collection by looking at the relationship between people and leaders in the context of leadership. The findings show that the influence of traditional leadership has a reciprocal effect on the relationship between the people and the government, which in turn influences the social structure of society. In conclusion, leaders and citizens need each other in ensuring the survivaland the harmony of the nation.

Keywords: Oral tradition; leadership theory; people; government; Pahang folklore